Sandera Hamas Alami Stockholm syndrome



 Ramai di media sosial X bahwa sandera Hamas alami Stockholm Syndrome, mereka para pengguna media sosial X menyebar luaskan video yang telah dirilis Hamas pada saat penukaran tawanan pada saat gencatan senjata.

 Di dalam video itu terlihat seorang tentara Hamas dengan tawanan perang perempuan yang berasal dari Israel saling mengucapkan selamat tinggal. Namun tatapan mata dari wanita yang berasal dari Israel itu terlihat sedang mengalami Stockholm Syndrome.


Lantas apa itu Stockholm Syndrome?

 Stockholm Syndrome adalah bagian dari gangguan psikologi, gangguan ini biasa dialami pada orang yang menjadi korban penculikan, tawanan perang, dan lainnya. Di mana korban penculikan memiliki rasa kasih sayang dan empati terhadap pelaku yang menculiknya. Pada kondisi gangguan psikologi satu ini, korban akan mengalami perasaan positif pada pelaku penculikan terhadapnya.


 Mengutip tulisan Kompas.com yang menanyakan perihal video yang beredar kepada seorang  Dosen psikologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, sang Dosen yang bernama Ratna Yunita Setiyani Subardjo membenarkan video yang beredar di media sosial itu merupakan Stockholm Syndrome atau Sindrom Stockholm.

"Stockholm syndrome memang ada, Stockholm syndrome adalah suatu gangguan psikologis yang dialami korban penculikan, penyanderaan, atau tawanan perang," kata Ratna kepada Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

 Dosen psikologi Aisyiyah Yogyakarta itu juga mengatakan Stockholm syndrome ada karena adanya perasaan positif seperti gembira karena merasa nyaman pada saat menjadi tawanan perang, atau korban penculikan.

"Korban tidak menyangka kalau dirinya akan diperlakukan sangat baik oleh pelaku penculikan terhadap dirinya." Sambung Dosen psikologi Aisyiyah Yogyakarta itu

"Di mana dalam pikiran seseorang menjadi korban penculikan, terutama dalam kasus ini adalah tawanan perang akan di perlakukan tidak manusiawi yang sangat kejam." Kata Dosen psikologi Aisyiyah Yogyakarta itu

"Bahkan pada saat di pulangkan atau di bebaskan, korban merasa berat untuk meninggalkan pelaku penculikan atau penyanderaan terhadap dirinya." Penjelasan Dosen psikologi Aisyiyah Yogyakarta itu

Sehingga menurut sang Dosen psikologi Aisyiyah Yogyakarta itu, akan ada muncul kedekatan emosional yang terbangun di antar keduanya.

Posting Komentar untuk "Sandera Hamas Alami Stockholm syndrome"